Update Biaya Pasang Kawat Gigi di Puskesmas 2024

Harga Kamar
Harga Kamar
Print PDF

Biaya Pasang Kawat Gigi di Puskesmas – Prosedur pemasangan behel memang tengah menjadi sorotan karena segudang manfaatnya. Selain itu, proses pasang kawat gigi tersebut ternyata juga bisa dilakukan melalui Puskesmas terdekat.

Ketika berbicara soal penanganan medis, tentunya pertanyaan awal di benak Anda adalah berapa biaya pasang kawat gigi di Puskesmas. Berdasarkan pengalaman pasang behel di Puskesmas oleh beberapa pihak, harga pemasangannya jauh lebih murah ketimbang di rumah sakit.

Bahkan, biaya pasang kawat gigi di Puskesmas tersebut kemungkinan akan jauh lebih murah ketika diakomodasi dengan bantuan BPJS. Namun, apakah benar harga pemasangan behel dapat diringankan dengan BPJS?

Guna menjawab semua pertanyaan Anda terkait biaya pasang kawat gigi di Puskesmas, Kami telah menyusun rinciannya secara lengkap. Bahkan sejumlah informasi mengenai jenis kawat gigi, prosedur pasang, sampai durasi pemasangannya juga tersedia melalui pembahasan di bawah ini.

Jenis Kawat Gigi di Puskesmas

Jenis Kawat Gigi di Puskesmas

Sebelum lebih jauh membahas tentang biayanya, maka Anda perlu memahami berbagai jenis kawat gigi yang tersedia di Puskesmas. Setelah diketahui beberapa jenisnya, maka calon pasien bisa memilih behel sesuai kebutuhannya.

Supaya dapat diketahui oleh semua pihak, berikut adalah daftar berbagai jenis kawat gigi di Puskesmas.

1. Kawat Gigi Metal Braces

Kawat gigi Metal Braces (konvensional) adalah jenis behel berbahan logam atau stainless steel dalam proses pembuatannya. Adapun nantinya behel tersebut dipasang dengan cara menempelkannya di bagian depan gigi menggunakan semen khusus.

Baca Juga: Biaya Cabut Gigi di Puskesmas BPJS, Non BPJS dan KIS 2024

Kawat gigi Metal Braces ini terdiri dari logam khusus serta karet elastis. Logam-logam tersebut akan ditempelkan pada setiap gigi sesuai target. Setelah dipasangkan, seluruh logam akan terhubung dengan karet elastis sebagai medianya.

Terhubungnya kawat gigi Metal Braces akan memberikan tekanan yang mampu menggeser posisi gigi secara bertahap. Alhasil, struktur gigi bisa terlihat rapi seiring pemakaian behel.

2. Kawat Gigi Lingual

Jenis kawat gigi selanjutnya adalah behel Lingual yang biasanya akan dipasang pada sisi samping gigi bagian dalam. Alhasil, pengguna kawat gigi Lingual biasanya tidak akan terlihat seperti menggunakan behel karena lokasinya cukup tersembunyi.

Berhubung proses pasang kawat gigi Lingual tersebut ada di bagian dalam, maka dalam beberapa waktu (biasanya 1 sampai 3 Bulan) pemasangan akan terjadi perubahan artikulasi. Selain itu, kawat gigi Lingual juga bisa menyebabkan rasa sakit di lidah.

Rasa sakit tersebut muncul akibat proses pasang kawat gigi Lingual membuat kebersihan lidah jadi terganggu. Kendati demikian, Behel Lingual ini tetap memiliki manfaat serta kegunaan seperti kawat gigi pada umumnya.

3. Kawat Gigi Keramik

Kawat gigi keramik adalah sebuah behel dengan warna yang mampu menyatu dengan gigi. Hal tersebut bisa terjadi lantaran behel keramik cenderung berwarna bening. Alhasil, pengguna behel keramik ini tidak akan terlihat seperti menggunakan kawat gigi.

Masalahnya, kawat gigi satu ini juga bisa mengalami perubahan warna tergantung makanan maupun minuman yang masuk ke mulut. Contohnya ketika sering terkena kopi, maka kawat gigi keramik berubah warna karena rawan menumpuk noda.

Selain itu, kawat gigi keramik memiliki ketahanan yang jauh lebih rendah daripada kawat gigi pada umumnya. Itulah mengapa Si Pengguna harus sangat behati-hati saat pasang kawat gigi berjenis keramik tersebut.

4. Kawat Gigi Invisalign

Kawat gigi selanjutnya adalah sebuah behel Invisalign atau transparan. Karena karakteristiknya tersebut, maka pengguna kawat gigi Invisalign tidak seperti sedang menggunakan behel.

Kawat gigi Invisalign biasanya ditujukan bagi pasien yang memiliki masalah ringan. Selain itu, behel transparan cenderung lebih fleksibel ketika dibandingkan dengan jenis lainnya. Pengguna bisa pasang copot kawat gigi tersebut selama proses pemakaiannya.

5. Kawat Gigi Self Ligating

Jenis kawat gigi terakhir adalah behel Self Ligating yang memiliki tampilan serupa dengan Metal Braces (Konvensional). Bedanya, kawat gigi Self Ligating tidak membutuhkan karet karena sudah memiliki klip logam kecil sebagai pengunci otomatis.

Adanya inovasi tersebut memungkinkan pengguna kawat gigi Self Ligating lebih mudah ketika hendak membersihkan gigi. Itulah mengapa kawat gigi Self Ligating cenderung lebih disarankan untuk digunakan bagi para pasien.

Itulah tadi berbagai jenis kawat gigi yang tersedia di Puskesmas. Tentunya karena memiliki keunggulan serta kekurangannya masing-masing, setiap jenis behel dibanderol dengan biaya yang berbeda. Itulah mengapa sebelum pasang kawat gigi, Anda harus menyesuaikannya dengan kebutuhan.

Prosedur Pasang Kawat Gigi di Puskesmas

Prosedur Pasang Kawat Gigi di Puskesmas

Setelah mengetahui berbagai jenis kawat gigi di Puskesmas, selanjutnya Anda juga perlu memahami tentang prosedur pasang alat ortodontis tersebut. Nantinya kegiatan pasang kawat gigi atau behel akan terbagi ke dalam beberapa langkah.

Supaya bisa mendapatkan gambaran kegiatannya, berikut adalah prosedur pasang kawat gigi di Puskesmas.

  1. Tahap awal pasang kawat gigi di Puskesmas adalah analisa kondisi gigi.
  2. Setelah dianalisa, nantinya akan diketahui sturktur gigi serta rahang pasien.
  3. Ketika sudah jelas bagaimana kondisinya, maka Dokter Gigi akan memberikan rekomendasi behel untuk dipasang.
  4. Mula-mula gigi akan dibersihkan, dihaluskan, serta dikeringkan agar kawat bisa menempel.
  5. Setelahnya, dokter akan menggunakan lem khusus pada kawat gigi.
  6. Kawat gigi akan dipasang supaya nantinya menjadi jangkar bagi behel.
  7. Setelah dirasa cukup kuat, kawat gigi akan disinari cahaya agar lebih kuat lagi.
  8. Proses pasang behel selesai dan Anda sudah diizinkan meninggalkan Puskesmas.

Setelah proses pasang kawat gigi berlangsung, biasanya Anda akan merasakan nyeri kurang lebih 4 hingga 6 jam. Nantinya kondisi tersebut akan berangsur-angsur pulih seiring dengan adaptasi serta obat pereda nyeri dari dokter Puskesmas.

Durasi Pasang Kawat Gigi di Puskesmas

Setelah mengetahui prosedurnya, tentunya Anda memahami betul bahwa proses pasang kawat gigi di Puskesmas membutuhkan waktu. Biasanya, durasi pemasangan kawat gigi di Puskesmas akan berlangsung selama 30 hingga 40 menit.

Setelah dipasang, kawat gigi harus digunakan oleh pasien selama 18 hingga 30 Bulan. Apabila Anda juga bersedia melakukan fiksasi, maka durasi penggunaannya akan ditambah 6 Bulan lagi supaya bisa memberikan manfaat secara optimal.

Jadwal Kontrol Kawat Gigi di Puskesmas

Kendati kawat gigi harus di pasang selama 18 hingga 30 Bulan, dalam prosesnya pasien harus melakukan kontrol rutin di Puskesmas. Kegiatan kontrol tersebut harus dilakukan supaya pasien bisa mengganti kawat guna menjaga kebersihannya.

Lantas, kapan kegiatan kontrol pasang kawat gigi di Puskesmas? Kontrol rutin pasang kawat gigi di Puskesmas akan dilakukan setiap 2 hingga 3 Minggu sekali. Setelah melewati masa 18 hingga 30 bulan itulah, pelepasan kawat gigi di Puskesmas baru bisa dilakukan.

Rincian Biaya Pasang Kawat Gigi di Puskesmas

Rincian Biaya Pasang Kawat Gigi di Puskesmas

Setelah memahami bagaimana proses pasang kawat gigi di Puskesmas, tentunya Anda penasaran berapa biaya atau harga yang harus dibayar guna melakukan pemasangannya. Dengan mengetahui nominalnya, maka calon pasien bisa mempersiapkan anggaran untuk pasang kawat gigi.

Jadi, biaya pasang kawat gigi di Puskesmas mulai dari Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000. Kendati berbayar, ternyata nominal pemasangan behel di Puskesmas jauh lebih murah di bandingkan rumah sakit maupun praktek dokter gigi yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 4.000.000.

Apakah BPJS bisa digunakan untuk pasang behel? Sayangnya, Behel atau Kawat Gigi merupakan penanganan medis yang bersifat aksesoris atau penunjang fashion dan bukan merupakan kondisi darurat. Alhasil, BPJS tidak bisa digunakan untuk mengakomodasi biaya pasang kawat gigi di Puskesmas.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika kedepannya ada kebijakan baru supaya penggunaan BPJS Kesehatan dapat mengakomodir biaya pemasangan kawat gigi. Selain itu, perlu diberitahukan juga bahwa biaya pasang kawat gigi di Puskesmas juga bisa berubah sewaktu-waktu.

Kapan Harus Pasang Kawat Gigi di Puskesmas?

Kapan Harus Pasang Kawat Gigi di Puskesmas

Kendati dianggap sebagai suatu fashion, ternyata pasang kawat gigi di Puskesmas juga memiliki manfaat. Ketika pemasangan dilakukan pada waktu yang tepat, maka tindakan tersebut dapat memberikan hasil optimal.

Lantas, kapan harus pasang kawat gigi di Puskesmas? Sebenarnya pemasangan behel atau kawat gigi sudah bisa dimulai pada usia 12 hingga 13 Tahun. Pasalnya di usia tersebut, gigi susu seharusnya telah tanggal, tetapi rahang pada anak masih dalam tahap pertumbuhan.

Baca Juga: Biaya Tambal Gigi di Puskesmas BPJS, Non BPJS dan KIS 2024

Sementara di usia dewasa, biasanya prosedur pasang kawat gigi di Puskesmas akan dilakukan ketika terjadi anomali atau pertumbuhan gigi secara tidak wajar. Nantinya ketika sudah dipasang, Anda bisa merasakan berbagai manfaat dari pemasangan kawat gigi, antara lain.

  • Menyeleraskan struktur gigi.
  • Membuat gigi jadi lebih mudah dibersihkan sehingga kesehatannya terjaga.
  • Melindungi gigi ketika menggigit makanan.
  • Menghindarkan diri dari risiko masalah pencernaan maupun kekurangan gizi.
  • Membuat tampilan gigi menjadi lebih rapi.

Jadi itulah manfaat pasang kawat gigi di Puskesmas ketika memang sudah tiba waktunya. Apabila Anda berminat melakukan pemasangan behel, silakan kumpulkan anggaran sesuai taksiran biaya di dalam pembahasan.

Kesimpulan

Setelah membaca seluruh informasi penting tadi, sekarang Anda sudah mengetahui bahwa biaya pasang kawat gigi di Puskesmas mulai dari Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000. Berhubung harga pemasangannya tidak bisa diakomodasi dengan BPJS, maka sebaiknya kumpulkan anggaran mulai hari ini.

Sekian pembahasan biayasehat.com mengenai biaya pemasangan kawat gigi di Puskesmas. Masih banyak topik menarik seputar dunia kesehatan serta harga penanganan medis di sejumlah fasilitas kesehatan lainnya. Supaya bisa terus mendapatkan perkembangan informasinya, cek update terbaru dari Kami.